BERPIKIRLAH CUKUP DENGAN APA YANG KAU MILIKI

Kamis, 24 Oktober 2013

BAB. VI   PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA

A. MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA

Sebelum agama islam masuk ke indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme, hindu, dan budha telah dianut oleh masyarakat indonesia .Bahkan  pada abad 7-12 M dibebrapa wilayah dikepulauan indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan hindu dan budha.
“masuknya islam di indonesia” pada tanggal 17-20 maret 1963 di medan yang dhadiri oleh sejumlah budayawan dan sejarawan indonesia, disebutkan bahwa agama islam masuk ke indonesia petama kali pada abad pertama hijriah (kira-kira abad 8 masehi). Islam masuk ke indonesia melalui dua jalur:
Ø  Jalur utara, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah)- Damaskus-Bagdad-Gujarat (pantai barat india)-srilangka-indonesia.
Ø  Jalur selatan, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah)-Yaman-Gujarat-Srilangka-Indonesia.


 Daerah pertama dari kepulauan indonesia yang dimasuki islam adalah pantai sumatera bagian utara. Berawal dari daerah itulah islam mulai menyebar ke berbagai pelosok indonesia, yaitu: wilayah-wilayah pualau sumatera (selain pantai sumatera bagian utara), pulau jawa, pulau sulawesi, pulau kalmantan, kepulauan maluku, dan sekitarnya, dalam kurun waktu yang berbeda-beda.
Ø  Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah,khususnya para ulamanya, untuk berakwah mensyiarkan islam sesuai dengan kemampuan mereka masing-masing. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya: “sampaikanlah olehmu apa-apa yang berasal dari padaku, walau hanya satu kata”.
Ø  Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk berdakwah secara terus-menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat sekitarnya. Mereka berdakwah sesuai dengan turunan ALLAH SWT dan rasulnya, yakni: tidak dengan paksaan dan kekerasan (peperangan), dengan cara bijaksana (bil-himah), dengan pengajaran yang baik, (mau’izatul hasanah), dengan bertukar pikiran disertai argumentasi-argumentasi yang benar dan tepat, dan dengan contoh teladan yang betul-betul islami. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT yang artinya: “serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah (prkataan yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang baik dengan yang batil) dan pelajaran yang baik bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (Q.S An-nahl 16:125).
Ø  Persyaratan untuk memasuki islam sangat mudah, seseorang telah diannggap masuk islam hanya  dengan mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian juga ajaran-ajaran islam, mudah dipahami dan diamalkan oleh segnap rakyat indonesia. Upacara-upacara dalam agama islam lebih lebih sederhana bila di bandingkan dengan upacara-upacara dalam agama lainnya.
Ø  Ajaran islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan diskriminasi mudah menarik simpati rakyat, terutma dari lapisan bawah.
Ø  Banyak raja-raja islam yang ada di berbagai wilayah indonesia ikut berperan aktif melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khususnya terhadap rakyat mereka umunya apa yang dianjurkan oleh para raja senantiasa ditaati oleh rakyatnya.
B. PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
> SUMATERA
Dalam bahasan terdahulu sudah disebutkan bahwa daerah pertama dari kepulauan indonesia yang dimasuki islam adalah sumatera bagian utara, seperti pasai dan perlak. Hal ini mudah diterima akal, karena wilayah sumatera bagian tara letaknya di tepi selar malaka, tempat lalu lintas kapal-kapal dagang dari India ke Cina.
>JAWA
Pada abad ke- 13 M hingga berikutnya terutama sejak majapahit mencapai puncak kejayaannya, bukti-bukti proses perkembangan islam dietumakn lebih banyak lagi, proses-proses penyebaran agama islam dikerajaan majapahit terbukti dengan ditemukannya nisan makam muslim di Trowulan, yang letaknya berdekatan dengan kompleks makam para bangsawan majapahit. Untuk masa selanjutnya perkembangan islam di daerah Jawa dilakukan oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebutan “wali sanga” (sembilan wali) :
1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Drajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria
>  SULAWESI
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M sudah didatangi oleh para pedagang Muslm dari Sumatera, Malaka, dan Jawa. Pada awal  abad ke-16 di Sulawesi banyak terdapat kerajaan-kerjaan kecil yang masih memeluk keperayaan Animisme dan Dinamisme.


>KALIMANTAN
Kalimantan yang letakanya lebih dekat dengan pulau Sumatera dan Jawa, ternyata menerima kedatangan islam lebih belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku.
>MALUKU DAN SEKITARNYA
Antara tahun 1400-1500 M (abad ke-15) islam telah masuk dan berkembang di Maluku di bawa oleh para pedagang muslim dari Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragam islam banyak yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mepelajari islam. Raja-raja maluku yang masuk islam di antaranya:
1. Raja Ternate, yang kemudian bergelar Sultan Mahrum
2. Raja Tidore, yang kemudian bergelar Sultan Jamaludin
3. Raja Jailola, yang berganti nama dengan Sultan Hasanudin
4. Raja Bacan, yang masuk islam pada tahun 1952 dan bergelar Sultan Zaenal Abidin
Selain itu masuk dan berkembang di Maluku, islam juga masuk ke Irian, yanag disiarkan olah raja-raja Maluku, para pedagang dan para mubaligh yang juga berasal dari maluku, daerah-daerah di Irian Jaya yang dimasuki islam adalah Miso, Jalawati, Pulau Waigio, dan Pulau Gebi.
2. Masa Perang Kemerdekaan

a.       Peran Ulama Islam PadaMaasa Perang Kemerdekaan
Para ulama memiliki peranan yang sangat penting dalam mendorong umat Islam untuk berpartisipasi dalm perjuangan padamasa perang kemerdekaan. Para ulama adalah orang-orang islam yang mendalami ilmu agama sehinnga mereka menjadi tempat bertanya umat, dan sekaligus menjadi panutan
Peranan Ulama Islam Indonesia pada masa perang kemerdekaan ada dua macam:
·         Mebina kader Umat Isam, melalui pasantren dan aktif dalam pembinaan masyarakat. Diantaranya: K.H Ahmad Dahlan, K.H Hasyim Asy’ari, K.H Abdul Halim, H.Agus Salim, dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah
·         Turut berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang
Para pahlawan Islam yang telah berjuang melawan imperialis protugis dan belanda. Demikian juga pada masa penjajahan jepang, banyakpara ulama yang berperang memimpinbala tentara Islam melawan imperialis jepang, demi menegakan martabat dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Mereka antara lain: Mohammad Daud Beureuh (pemimpin persatuan Ulama seluuh Acuh Acuh Aceh) dan K.H. Zaenal Mustafa (pemimpin pasantren sukamanah di singaparna jawa barat).
b.      Peranan organisasi dan pondok pasantren pada masa perang kemerdekaan
Sebelum abad ke 19, perlawanan terhadap penjajah Belanda yang di pimpin oleh raja-raja Islam dan para ulama masih bersifat lokal, sehingga dapat di patahkan olehkaum penjajah. Baru pada awal abad ke-19, gerakan perlawanan terhadap kaum penjajah lebih teroranisasi. Semua berjuang bersama demi tercapainya tujuan utama, kemerdekaan Indonesia.
Organisasi-organisasi tersebut antara lain;
1.      Serikat dagang Islam/serikat Islamistimewa
Serikat dagang Islam di dirikan oleh Haji Samanhudi dan Mas Tirta Adisuryo pada tahun 1905 di kota Solo. Tujuan organisasi ini pada awal nya adalah menggalng kekuatan perang pedagang Islam melawan monopoli pedagang Cina (yang mendaoat perlakuan istimewa dari penjajahan Belanda) dan memajukan agma Islam
Selanjutnya atas usul Haji Omar Said Cokroamonoto pada tahun 1912 serikat dagang islam dirubah menjadi Serikat Islam (SI), bertujuan bukan hanya untuk memajukan para pdagang islam, tetapi lebih luas lagi, yaitu untuk menghapus penderitaan, penghinaan,  dan ketidak adilan yang menimpa rakyat Indonesia akibat ulah penjajahan belanda.
Gerakan serikat islam mendapat sambutan luar biasa. Dengan berbagai cara, pemerintahan belanda berusaha mempersulit gerak Serikat Islam. Namun,  perkumpulan ini terus berkembang pesat. Dalam waktu singkat anggotanya mencapai hampir satu juta orang.ncita-citakan adanya suatu “nation” bagi rakyat Indonesia (baca penduduk pribumi).
Pada bulan Juni 1916 serikat Islam mengadak kongres nya yang pertama yng dinamai Kongres nasional serikat islam. Di dalam kongres itu dijelaskan bahwa istilah “nasioanal” digunakan untuk mempertegas bahwa serikat islam.
Dengan demikian, serikat Islam merupakan organisasi yang secara tegas melakukan upaya-upaya nyata untuk mempersatukan rakyat Indonesia menjadi satu bangsa yaitu bangsa indonesia
2.      Muhammadyah
Organisasi Islam Muhammadyah didirikan dikota yogakarta oleh K.H. Ahmad Dalan pada tanggal 18 November 1912. Peranan muhammadyah pada masa penjajahan belanda lebih dititkberatkan padaa ush-usah mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatan kesejahteraan mereka, yaki dengan mendirikaan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah agaama, rumah sakit, rumah-rumah penampungan  bagi warga miskin dan perpustakaan.
Pada tahun 1925, tidak lam setelah pendirinya, K.H. AhmadDahlat wafat, muhammadyah sudah  tersebar di semua kota besar diseluruh indonesia serta berhasil membangun dan mengelola 1774 buah sekolah, 834 mesjid, puluha rumah sakit, panti asuhan, dan rumah-rumah penampungan bagi wargaa miskin.

3.      Nahdlatul Ulama (NU)
Nudidirikan disurabaya pada tanggal 31 januari 1926. Dua tokoh penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H. Hasyim Asy’ari dan K.H. Wahab Hasbullah. Sebagai organisasi sosialkeagamaan, NU banyak melakukan usaha untuk memajukan dan memperbanyak pasantren, madrasah serta pengajian-pengajian dengan maksud ingin memajukan islam dan kaum muslimin
Pada masapenjajahan belanda, NU senantiasa berjuang menantang penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan politik yang isinya:
·         Menolak kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
·         Menolak rencana ordonasi (peraturan pemerintah) tentang perkawinan tercatat.
·         Menolak diadakan milisi (wajib militer)
·         Menyongkong GAPI dalam menuntut Indonesia yang memiliki paarlemen kepada pemerintah kolonial Belanda

4.      Pondok pasantren
Pasantren merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia,yang penyelenggaraan pendidikan nya bersifat tradisional dan sederhana. Mata pelajaran yang diajarkan dipasantren adalah ilmu Tauhid, Fikih islam, Akhlak, Ushul Fikih, Nahwu. Saraf, dan ilmu mantik. Sumber pelajaran nya biasa nya kitab-kitab berbahasa arab yang tidak berharkat atau gundul, yang biasa disebut dengan “Kitab kuning”
Para pendidik dan pengajarnya biasa  disebut kiai, sedangkan murid-murid nya di sebut para santri. Mereka bertempat tinggal di lokasi yang sama, yaitu pondok pasantren.
Sebagai kader umat dan pemimpin masyarakat, islam mengajarkan agar mereka bersatu untuk berjuang meraih kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah. Itulah sebabnya kemudian para kiai dannn santri mendirikan organisasi besenjata untuk melawan penjajah, yaitu Hizbullah dan Gerakan Kepanduan Islam
Tidak sedikit para kiai dan para santri yang mengangkat senjata berperang melawan kaum penjajah. Di atara kiaitersebut antara lain: Imam Bonjol di sumatera dan H. Zaenal Mustafa di jawa barat

1.      masa pembangunan          
a.       peranan umat islam pada masa pembangunan
Dalam usaha mempertahankan kemerdekaan negara republik indonesia, umat islam yang merupakan mayoritas penduduk, tampil di barisan terdepan dalam perjuangan, baik perjuangan fisik (berperang) maupun perjuangan diplomasi. Di tahun awal kelahiran nya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, bangsa indonesia harus menghadapi Jepang (september 1945), negara sekutu (November 1945 – Maret 1946), DAN Bekanda (Agresi belanda I pada 21 Juli 1947 dan agresi belanda II pada 19 Desember 1948).
Selain itu, kemerdekaan negara republik indonesia dipertahankan melalui usaha-usaha dilomatik, yaitu perundingan antara indonesia dengan belanda, misalnya: perundingan linggarjati (November 1946), perjanjian Renville (Desember 1947), perjanjian  Roem Royen (April 1949), dan konferensi meja bundar di Dn Haag (2 november 1949)
b.      peranan Organisasi Islamdalam Masa Pembangunan
organisasi Islam yang ada dalam masa pembangunan ini cukup banyak, antara lain: Muhammadyah; Nahdlatul Ulama (NU); Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berdiri tahun 1947 di yogyakarta; penggerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdiri pada 26 Juli 1975. Peranan Muhammadyah dalam masa pembangunan antara lain:
·         melakukan usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi, berbudi luhur, dan bertakwa kepada Thuhan Yang Maha Esa. Usaha-usaha itu antara lain: mengadakan pengajian-pengajian, mendirikan sekolah-sekolah agama (madrasah), mendirikan pasantren, mendirikan sekolah umum ( TK, SD, SMP, SMU, dan universitas lainnya)
·         melakukan usaha” di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,antara lain mendirikan Rumah sakit, Poliklinik, BKIA (balai kesehatan ibu dan anak), panti asuhan, dan pos santuana sosial.
Perkembangan selanjutnya melalui Munas NU pada tanggal 18-21 Desember 1984 di Situbonda, dengan tegas menyatakan bahwa NU meninggalkan aktivitas politik dan kembali ke khittah(tujaun dasar) pada waktu didirikan tahun 1926. Jadi, dewasa ini NU merupakan organisasi Islam yang bergerak dibidang agama, sosial, dan kemasyarakatan. Usaha-usaha NU antara lain :
·         Mendirikan madrasah-madrasah, seperti madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, aliyah, dan perguruan tinggi
·         Mendirikan, mengelola, dan mengembanngkan pasantren-pasantren
·         Membantu dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin
Majelis ulama Indonesia adalah organisasi keulamaan yang  bersifat independen, tidak berafiliasi kepada salah satu aliran politik, mazhab atau aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia
Adapun peran Majelis Ulama Indonesia pada masa pembangunan adalah :
·         Memberikan fatwa dan nasehat keagamaan dalam sosial kemasyarakata kepada pemerintah dan Umat Islam Indonesiapada umum nya
·         Memperkuat ukhuwah ilamiah dan melaksanakan kerukunan anatara umat beragam dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
·         MUI adalah penghubung antara Ulama dan Umaraserta menjadi penerjemah timbal balik antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna menyukseskan pembangunan nasioanal.
c. Peranan Lembaga Pendidikan Islam dalam Pembangunan
     yang dimaksud dengan lembaga pendidikan Islam adalah badan yang berhubungan dengan pendidikan Islam untuk memenuhi kebutuhan umat nya di bidang pendidikan
     adapun peranan-peranankelembagaan Islam dalam pembangunan antara llain:
·         Melakukan usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
·         Menumbuhkan kesadaran berbangsa dan bernegara
·         Menumpukan persatuan dan kesatuan umat
·         Mencerdaskan bnagsaindonesia
·         Mengadakan pembinaan mental spiritual.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar