BAB. VI
PERKEMBANGAN
ISLAM DI INDONESIA
A.
MASUKNYA ISLAM DI INDONESIA
Sebelum agama islam masuk ke
indonesia, berbagai macam agama dan kepercayaan seperti animisme, dinamisme,
hindu, dan budha telah dianut oleh masyarakat indonesia .Bahkan pada abad 7-12 M dibebrapa wilayah
dikepulauan indonesia telah berdiri kerajaan-kerajaan hindu dan budha.
“masuknya islam di indonesia” pada
tanggal 17-20 maret 1963 di medan yang dhadiri oleh sejumlah budayawan dan
sejarawan indonesia, disebutkan bahwa agama islam masuk ke indonesia petama
kali pada abad pertama hijriah (kira-kira abad 8 masehi). Islam masuk ke indonesia
melalui dua jalur:
Ø Jalur utara, dengan rute: Arab (Mekah dan Madinah)-
Damaskus-Bagdad-Gujarat (pantai barat india)-srilangka-indonesia.
Ø Jalur selatan, dengan rute: Arab (Mekah dan
Madinah)-Yaman-Gujarat-Srilangka-Indonesia.
Daerah pertama dari kepulauan indonesia yang
dimasuki islam adalah pantai sumatera bagian utara. Berawal dari daerah itulah
islam mulai menyebar ke berbagai pelosok indonesia, yaitu: wilayah-wilayah
pualau sumatera (selain pantai sumatera bagian utara), pulau jawa, pulau sulawesi,
pulau kalmantan, kepulauan maluku, dan sekitarnya, dalam kurun waktu yang
berbeda-beda.
Ø Adanya dorongan kewajiban bagi setiap muslim/muslimah,khususnya
para ulamanya, untuk berakwah mensyiarkan islam sesuai dengan kemampuan mereka
masing-masing. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda yang artinya: “sampaikanlah
olehmu apa-apa yang berasal dari padaku, walau hanya satu kata”.
Ø Adanya kesungguhan hati dan keuletan para juru dakwah untuk
berdakwah secara terus-menerus kepada keluarga, para tetangga, dan masyarakat
sekitarnya. Mereka berdakwah sesuai dengan turunan ALLAH SWT dan rasulnya,
yakni: tidak dengan paksaan dan kekerasan (peperangan), dengan cara bijaksana
(bil-himah), dengan pengajaran yang baik, (mau’izatul hasanah), dengan bertukar
pikiran disertai argumentasi-argumentasi yang benar dan tepat, dan dengan
contoh teladan yang betul-betul islami. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT
yang artinya: “serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah (prkataan
yang tegas dan benar yang dapat membedakan antara yang baik dengan yang batil)
dan pelajaran yang baik bantahlah mereka dengan cara yang lebih baik.” (Q.S
An-nahl 16:125).
Ø Persyaratan untuk memasuki islam sangat mudah, seseorang telah
diannggap masuk islam hanya dengan
mengucapkan dua kalimat syahadat. Demikian juga ajaran-ajaran islam, mudah
dipahami dan diamalkan oleh segnap rakyat indonesia. Upacara-upacara dalam
agama islam lebih lebih sederhana bila di bandingkan dengan upacara-upacara
dalam agama lainnya.
Ø Ajaran islam tentang persamaan dan tidak adanya sistem kasta dan
diskriminasi mudah menarik simpati rakyat, terutma dari lapisan bawah.
Ø Banyak raja-raja islam yang ada di berbagai wilayah indonesia ikut
berperan aktif melaksanakan kegiatan dakwah islamiah, khususnya terhadap rakyat
mereka umunya apa yang dianjurkan oleh para raja senantiasa ditaati oleh
rakyatnya.
B.
PERKEMBANGAN ISLAM DI INDONESIA
> SUMATERA
Dalam bahasan terdahulu sudah
disebutkan bahwa daerah pertama dari kepulauan indonesia yang dimasuki islam
adalah sumatera bagian utara, seperti pasai dan perlak. Hal ini mudah diterima
akal, karena wilayah sumatera bagian tara letaknya di tepi selar malaka, tempat
lalu lintas kapal-kapal dagang dari India ke Cina.
>JAWA
Pada abad ke- 13 M hingga berikutnya
terutama sejak majapahit mencapai puncak kejayaannya, bukti-bukti proses
perkembangan islam dietumakn lebih banyak lagi, proses-proses penyebaran agama
islam dikerajaan majapahit terbukti dengan ditemukannya nisan makam muslim di
Trowulan, yang letaknya berdekatan dengan kompleks makam para bangsawan
majapahit. Untuk masa selanjutnya perkembangan islam di daerah Jawa dilakukan
oleh para ulama dan mubaligh yang kemudian terkenal dengan sebutan “wali sanga”
(sembilan wali) :
1. Maulana Malik Ibrahim atau Sunan
Gresik
2. Sunan Ampel
3. Sunan Bonang
4. Sunan Giri
5. Sunan Drajat
6. Sunan Gunung Jati
7. Sunan Kudus
8. Sunan Kalijaga
9. Sunan Muria
>
SULAWESI
Pulau Sulawesi sejak abad ke-15 M
sudah didatangi oleh para pedagang Muslm dari Sumatera, Malaka, dan Jawa. Pada
awal abad ke-16 di Sulawesi banyak
terdapat kerajaan-kerjaan kecil yang masih memeluk keperayaan Animisme dan
Dinamisme.
>KALIMANTAN
Kalimantan yang letakanya lebih
dekat dengan pulau Sumatera dan Jawa, ternyata menerima kedatangan islam lebih
belakangan dibanding Sulawesi dan Maluku.
>MALUKU DAN SEKITARNYA
Antara tahun 1400-1500 M (abad
ke-15) islam telah masuk dan berkembang di Maluku di bawa oleh para pedagang
muslim dari Pasai, Malaka, dan Jawa. Mereka yang sudah beragam islam banyak
yang pergi ke pesantren-pesantren di Jawa Timur untuk mepelajari islam.
Raja-raja maluku yang masuk islam di antaranya:
1. Raja Ternate, yang kemudian
bergelar Sultan Mahrum
2. Raja Tidore, yang kemudian
bergelar Sultan Jamaludin
3. Raja Jailola, yang berganti nama
dengan Sultan Hasanudin
4. Raja Bacan, yang masuk islam pada
tahun 1952 dan bergelar Sultan Zaenal Abidin
Selain itu masuk dan berkembang di
Maluku, islam juga masuk ke Irian, yanag disiarkan olah raja-raja Maluku, para
pedagang dan para mubaligh yang juga berasal dari maluku, daerah-daerah di
Irian Jaya yang dimasuki islam adalah Miso, Jalawati, Pulau Waigio, dan Pulau
Gebi.
2. Masa Perang
Kemerdekaan
a.
Peran
Ulama Islam PadaMaasa Perang Kemerdekaan
Para ulama memiliki peranan yang
sangat penting dalam mendorong umat Islam untuk berpartisipasi dalm perjuangan
padamasa perang kemerdekaan. Para ulama adalah orang-orang islam yang mendalami
ilmu agama sehinnga mereka menjadi tempat bertanya umat, dan sekaligus menjadi
panutan
Peranan Ulama Islam Indonesia pada
masa perang kemerdekaan ada dua macam:
·
Mebina
kader Umat Isam, melalui pasantren dan aktif dalam pembinaan masyarakat.
Diantaranya: K.H Ahmad Dahlan, K.H Hasyim Asy’ari, K.H Abdul Halim, H.Agus
Salim, dan K.H. Abdul Wahab Hasbullah
·
Turut
berjuang secara fisik sebagai pemimpin perang
Para pahlawan Islam yang telah berjuang melawan imperialis protugis
dan belanda. Demikian juga pada masa penjajahan jepang, banyakpara ulama yang
berperang memimpinbala tentara Islam melawan imperialis jepang, demi menegakan
martabat dan kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia. Mereka antara lain:
Mohammad Daud Beureuh (pemimpin persatuan Ulama seluuh Acuh Acuh Aceh) dan K.H.
Zaenal Mustafa (pemimpin pasantren sukamanah di singaparna jawa barat).
b.
Peranan
organisasi dan pondok pasantren pada masa perang kemerdekaan
Sebelum abad ke 19, perlawanan
terhadap penjajah Belanda yang di pimpin oleh raja-raja Islam dan para ulama
masih bersifat lokal, sehingga dapat di patahkan olehkaum penjajah. Baru pada
awal abad ke-19, gerakan perlawanan terhadap kaum penjajah lebih teroranisasi.
Semua berjuang bersama demi tercapainya tujuan utama, kemerdekaan Indonesia.
Organisasi-organisasi tersebut
antara lain;
1.
Serikat
dagang Islam/serikat Islamistimewa
Serikat dagang Islam di dirikan oleh
Haji Samanhudi dan Mas Tirta Adisuryo pada tahun 1905 di kota Solo. Tujuan
organisasi ini pada awal nya adalah menggalng kekuatan perang pedagang Islam
melawan monopoli pedagang Cina (yang mendaoat perlakuan istimewa dari
penjajahan Belanda) dan memajukan agma Islam
Selanjutnya atas usul Haji Omar Said
Cokroamonoto pada tahun 1912 serikat dagang islam dirubah menjadi Serikat Islam
(SI), bertujuan bukan hanya untuk memajukan para pdagang islam, tetapi lebih
luas lagi, yaitu untuk menghapus penderitaan, penghinaan, dan ketidak adilan yang menimpa rakyat
Indonesia akibat ulah penjajahan belanda.
Gerakan serikat islam mendapat
sambutan luar biasa. Dengan berbagai cara, pemerintahan belanda berusaha
mempersulit gerak Serikat Islam. Namun,
perkumpulan ini terus berkembang pesat. Dalam waktu singkat anggotanya
mencapai hampir satu juta orang.ncita-citakan adanya suatu “nation” bagi rakyat
Indonesia (baca penduduk pribumi).
Pada bulan Juni 1916 serikat Islam
mengadak kongres nya yang pertama yng dinamai Kongres nasional serikat islam.
Di dalam kongres itu dijelaskan bahwa istilah “nasioanal” digunakan untuk
mempertegas bahwa serikat islam.
Dengan demikian, serikat Islam
merupakan organisasi yang secara tegas melakukan upaya-upaya nyata untuk
mempersatukan rakyat Indonesia menjadi satu bangsa yaitu bangsa indonesia
2.
Muhammadyah
Organisasi Islam Muhammadyah
didirikan dikota yogakarta oleh K.H. Ahmad Dalan pada tanggal 18 November 1912.
Peranan muhammadyah pada masa penjajahan belanda lebih dititkberatkan padaa
ush-usah mencerdaskan rakyat Indonesia dan meningkatan kesejahteraan mereka,
yaki dengan mendirikaan sekolah-sekolah, baik sekolah umum maupun sekolah
agaama, rumah sakit, rumah-rumah penampungan
bagi warga miskin dan perpustakaan.
Pada tahun 1925, tidak lam setelah
pendirinya, K.H. AhmadDahlat wafat, muhammadyah sudah tersebar di semua kota besar diseluruh
indonesia serta berhasil membangun dan mengelola 1774 buah sekolah, 834 mesjid,
puluha rumah sakit, panti asuhan, dan rumah-rumah penampungan bagi wargaa
miskin.
3.
Nahdlatul
Ulama (NU)
Nudidirikan disurabaya pada tanggal
31 januari 1926. Dua tokoh penting dalam upaya pembentukan NU adalah K.H.
Hasyim Asy’ari dan K.H. Wahab Hasbullah. Sebagai organisasi sosialkeagamaan, NU
banyak melakukan usaha untuk memajukan dan memperbanyak pasantren, madrasah
serta pengajian-pengajian dengan maksud ingin memajukan islam dan kaum muslimin
Pada masapenjajahan belanda, NU
senantiasa berjuang menantang penjajah dan pernah mengeluarkan pernyataan
politik yang isinya:
·
Menolak
kerja rodi yang dibebankan oleh penjajah kepada rakyat
·
Menolak
rencana ordonasi (peraturan pemerintah) tentang perkawinan tercatat.
·
Menolak
diadakan milisi (wajib militer)
·
Menyongkong
GAPI dalam menuntut Indonesia yang memiliki paarlemen kepada pemerintah
kolonial Belanda
4.
Pondok
pasantren
Pasantren merupakan lembaga
pendidikan Islam tertua di Indonesia,yang penyelenggaraan pendidikan nya
bersifat tradisional dan sederhana. Mata pelajaran yang diajarkan dipasantren
adalah ilmu Tauhid, Fikih islam, Akhlak, Ushul Fikih, Nahwu. Saraf, dan ilmu
mantik. Sumber pelajaran nya biasa nya kitab-kitab berbahasa arab yang tidak
berharkat atau gundul, yang biasa disebut dengan “Kitab kuning”
Para pendidik dan pengajarnya
biasa disebut kiai, sedangkan
murid-murid nya di sebut para santri. Mereka bertempat tinggal di lokasi yang
sama, yaitu pondok pasantren.
Sebagai kader umat dan pemimpin
masyarakat, islam mengajarkan agar mereka bersatu untuk berjuang meraih
kemerdekaan yang telah dirampas oleh penjajah. Itulah sebabnya kemudian para
kiai dannn santri mendirikan organisasi besenjata untuk melawan penjajah, yaitu
Hizbullah dan Gerakan Kepanduan Islam
Tidak sedikit para kiai dan para
santri yang mengangkat senjata berperang melawan kaum penjajah. Di atara
kiaitersebut antara lain: Imam Bonjol di sumatera dan H. Zaenal Mustafa di jawa
barat
1.
masa pembangunan
a.
peranan
umat islam pada masa pembangunan
Dalam
usaha mempertahankan kemerdekaan negara republik indonesia, umat islam yang
merupakan mayoritas penduduk, tampil di barisan terdepan dalam perjuangan, baik
perjuangan fisik (berperang) maupun perjuangan diplomasi. Di tahun awal
kelahiran nya sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, bangsa indonesia harus
menghadapi Jepang (september 1945), negara sekutu (November 1945 – Maret 1946),
DAN Bekanda (Agresi belanda I pada 21 Juli 1947 dan agresi belanda II pada 19
Desember 1948).
Selain
itu, kemerdekaan negara republik indonesia dipertahankan melalui usaha-usaha
dilomatik, yaitu perundingan antara indonesia dengan belanda, misalnya:
perundingan linggarjati (November 1946), perjanjian Renville (Desember 1947),
perjanjian Roem Royen (April 1949), dan
konferensi meja bundar di Dn Haag (2 november 1949)
b.
peranan
Organisasi Islamdalam Masa Pembangunan
organisasi
Islam yang ada dalam masa pembangunan ini cukup banyak, antara lain:
Muhammadyah; Nahdlatul Ulama (NU); Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), berdiri
tahun 1947 di yogyakarta; penggerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) berdiri
pada 26 Juli 1975. Peranan Muhammadyah dalam masa pembangunan antara lain:
·
melakukan
usaha agar masyarakat Indonesia berilmu pengetahuan tinggi, berbudi luhur, dan
bertakwa kepada Thuhan Yang Maha Esa. Usaha-usaha itu antara lain: mengadakan
pengajian-pengajian, mendirikan sekolah-sekolah agama (madrasah), mendirikan
pasantren, mendirikan sekolah umum ( TK, SD, SMP, SMU, dan universitas lainnya)
·
melakukan
usaha” di bidang kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,antara lain mendirikan
Rumah sakit, Poliklinik, BKIA (balai kesehatan ibu dan anak), panti asuhan, dan
pos santuana sosial.
Perkembangan selanjutnya melalui
Munas NU pada tanggal 18-21 Desember 1984 di Situbonda, dengan tegas menyatakan
bahwa NU meninggalkan aktivitas politik dan kembali ke khittah(tujaun dasar) pada waktu didirikan tahun 1926. Jadi, dewasa
ini NU merupakan organisasi Islam yang bergerak dibidang agama, sosial, dan
kemasyarakatan. Usaha-usaha NU antara lain :
·
Mendirikan
madrasah-madrasah, seperti madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah, aliyah, dan
perguruan tinggi
·
Mendirikan,
mengelola, dan mengembanngkan pasantren-pasantren
·
Membantu
dan mengurusi anak-anak yatim dan fakir miskin
Majelis ulama Indonesia adalah
organisasi keulamaan yang bersifat
independen, tidak berafiliasi kepada salah satu aliran politik, mazhab atau
aliran keagamaan Islam yang ada di Indonesia
Adapun peran Majelis Ulama Indonesia
pada masa pembangunan adalah :
·
Memberikan
fatwa dan nasehat keagamaan dalam sosial kemasyarakata kepada pemerintah dan
Umat Islam Indonesiapada umum nya
·
Memperkuat
ukhuwah ilamiah dan melaksanakan kerukunan anatara umat beragam dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan nasional.
·
MUI
adalah penghubung antara Ulama dan Umaraserta menjadi penerjemah timbal balik
antara pemerintah dan umat Islam Indonesia guna menyukseskan pembangunan
nasioanal.
c. Peranan Lembaga Pendidikan Islam dalam Pembangunan
yang dimaksud dengan
lembaga pendidikan Islam adalah badan yang berhubungan dengan pendidikan Islam
untuk memenuhi kebutuhan umat nya di bidang pendidikan
adapun
peranan-peranankelembagaan Islam dalam pembangunan antara llain:
·
Melakukan
usaha-usaha agar masyarakat Indonesia bertakwa pada Tuhan Yang Maha Esa
·
Menumbuhkan
kesadaran berbangsa dan bernegara
·
Menumpukan
persatuan dan kesatuan umat
·
Mencerdaskan
bnagsaindonesia
·
Mengadakan
pembinaan mental spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar